Perilaku Budaya Demokrasi
Dalam Kehidupan sehari-hari
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Nama Kelompok 6 :
Al Baqy Wulandari
Danang Kurniawan
Febriani Eka Putri
Pradita Noviani N U
Ryan Bentar A
DAFTAR
ISI
BAB I Pendahuluan.......................................................................................
3
A. Latar
Belakang........................................................................................
3
B. Tujuan....................................................................................................
3
BAB II Pembahasan.......................................................................................
4
A. Rumusan
Masalah..................................................................................
4
B. Pembahasan..........................................................................................
4
BAB III Penutup............................................................................................
16
A. Simpulan................................................................................................
16
B. Saran......................................................................................................
16
Daftar
Pustaka..............................................................................................
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan
istilah “demokrasi”sebagai sistem politik negara merupakan suatu bentuk
tandingan bagi bentuk pemerintahan lama yang bersifat totaliter atau otokratis
dan yang otoriter.sebagaimana kita ketahui bahwa pemerintahan demokrasi
dihasilkan oleh ahli-ahli politik sebagai jawaban atau jalan keluar untuk
mengatasi kemelut yang dialami masyarakat yang selama ini telah “dipaksa”
menerima nilai dan sikap budaya politik yang otoriter (monarki/feodalis)
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk:
1.
Memberikan informasi tentang budaya Demokrasi
2.
Mengatahui perilaku budaya demokrasi di
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah
pelaksanaan budaya demokrasi dala kehidupan sehari-hari di Indonesia
B. PEMBAHASAN
Perilaku Budaya Demokrasi Dalam
Kehidupan Sehari-hari
Perilaku
budaya demokrasi harus terus dikembangkan dalam kehidupan demokrasi, baik dalam
suprastruktur maupun infrastruktur. Perilaku budaya demokrasi yang dikembangkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan menghasilkan
demokrasi yang berbudaya dan peradaban. Kondisi demikian merupakan iklim yang
cukup mendukung terwujudnya masyarakat madani.
Untuk membentuk suatu negara yang demokratis, maka negara tersebut
harus melaksanakan prinsip demokrasi yang didukung oleh warga negara.
A. Henry B. Mayo merinci
beberapa nilai yang terdapat dalam budaya demokrasi ,yaitu sebagai berikut :
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai secara lembaga.
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat
yang sedang berubah.
3. Menyelesaikan pergantian pemimpin secara teratur.
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimal.
5. Mengakui dan mengganggap wajar adanya keanekaragaman.
6. Menjamin tegaknya keadilan.
Penyelenggaraan yang
mendukung tetap tegaknya prinsip-prinsip demokrasi, diantaranya melalui hal-hal
berikut :
1.
Pemerintahan yang bertanggung jawab.
2.
Lembaga perwakilan rakyat yang menyalurkan
aspirasi rakyat dan mengadakan pengawasan.
3.
Pembentukan organisasi atau adanya partai
politik.
4.
Pers dan media massa yang bebas untuk menyalurkan
pendapat.
5.
Sistem peradilan yang bebas (merdeka) untuk
menjamin hak-hak asasi dan mempertahankan keadilan.
Sikap yang harus dikembangkan untuk membudayakan perilaku yang
mendukung tegaknya prinsip demokrasi, antara lain :
1.
Terbuka dan transparan untuk memupuk
kepercayaan terhadap satu sama lain.
2.
Terbiasa melakukan dialog untuk menyelesaikan
masalah, sehingga timbul sikap toleransi.
3.
Menghargai pendapat orang lain.
4.
Toleransi atau belajar menerima keberagaman.
5.
Menghargai kelompok minoritas.
6. Menutamakan kepentingan umum.
B. Rusli Karim ,perilaku
dan ciri-ciri seseorang yang mempunyai kepribadian yang demokrasi adalah :
1. Inisiatif;
2. Disposisi;
3. Toleransi;
4. Kecintaan terhadap keterbukaan;
5. Komitmen dan tanggung jawab;
6. Kerja sama keterhubungan;
Perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan
sehari-hari adalah hal-hal berikut :
1. Menjunjung tinggi
persamaan :
Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna
bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, kritik dan
saran dari orang lain.
2. Menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban :
Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas
yang harus di hormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga
batasan norma yang berlaku dapat dipatuhi.
3. Membudayakan sikap
yang bijak dan adil :
Bijak dan adil dalam makna yang
sederhana adalah perbuatan yang benar-benar dilakukan dengan perhitungan, mawas
diri, mau memahami yang dilakukan orang lain ,proporsional, tidak
diskriminatif, terbuka, dan menjaga persatuan dan kesatuan lingkungan
masyarakat sekitar.
4.
Membijaksanakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan : Dalam
musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan
untuk memutuskan.
5.
Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional :
Makna penting dalam memahami sikap mengutamakan
persatuan dan kesatuan adalah bagaimana kita mampu berbuat tanpa pamrih untuk
kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita lakukan adalah hal-hal
kecil dalam status dan profesi yang kita miliki.
Sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia :
1.
Melaksanakan hak pilih (memilih dan dipilih)
dalam pemilu dan menjauhkan diri dari sifat golput (golongan putih artinya
tidak ikut memilih dalam pemilu).
2.
Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
3.
Menyukseskan pemilu yang luberjurdil
(langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil).
4.
Menaati hukum.
5.
Setiap keputusan diambil dengan musyawarah
mufakat untuk kepentingan bersama.
6.
Saling mendukung setiap usaha pembelaan
negara.
7.
Saling menghormati kebebasan memeluk agama dan
beribadah sesuai agama dan kepercayaan-Nya itu.
Membiasakan diri melaksanakan budaya
demokrasi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan di lingkungan keluarga
,maupun lingkungan sekolah, di organisasi masyarakat (ormas) dan partai politik
(parpol), serta di DPR sebagai lembaga pembuat Undang-Undang.
1. Di Lingkungan
Keluarga
Dalam
kehidupan keluarga, budaya demokrasi juga memegang peranan penting. Setiap
anggota keluarga mempunyai kebebasan yang sama. Kebebasan ini hendaknya
dihormati oleh masing-masing anggota keluarga. Oleh karena itu, tindakan sesuka
hati sendiri hendaknya dihindari. Mereka hendaknya saling bekerja sama untuk
menyelesaikan pekerjaan dan masalah yang ada. Dengan demikian, semua anggota
keluarga akan merasa betah di rumah.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan
dalam bentuk sebagai berikut:
· Kesediaan untuk
menerima kehadiran sanak saudara;
· Menghargai pendapat
anggota keluarga lainya;
· Senantiasa musyawarah
untuk pembagian kerja;
· Terbuka terhadap
suatu masalah yang dihadapi bersama.
· Membiasakan diri
untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan
kedudukannya.
· Membiasakan mengatasi
dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah
mufakat.
· Mendahulukan
kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
2. Di Lingkungan
Masyarakat
Dalam
kehidupan bermasyarakat, sangat diperlukan kerjasama untuk menciptakan
kesejahteraan bersama. Untuk itu, sikap saling menghormati sangat diperlukan.
Jika masing-masing oranghanya menonjolkan kepentingan, urusan, dan kehiduoan
pribadinya, niscaya upaya pencapaian tersebut akan terhambat.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
· Bersedia mengakui
kesalahan yang telah dibuatnya;
· Kesediaan hidup
bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
· Menghormati pendapat
orang lain yang berbeda dengannya;
· Menyelesaikan masalah
dengan mengutamakan kompromi;
· Tidak terasa benar
atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.
· Bersama-sama menjaga
kedamaian masyarakat.
· Berusaha mengatasi
masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.
· Mengikuti kegiatan
rembug desa.
· Mengikuti kegiatan
kerja bakti.
· Bersama-sama memberikan
usulan demi kemajuan masyarakat.
3. Di Lingkungan
Sekolah
Penerapan demokrasi di sekolah hendaknya mengutamakan musyawarah
dalam menyelesaikan persoalan bersama. Hal ini bertujuan, untuk membentuk rasa
solidartas bersama.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan
dalam bentuk sebagai berikut:
· Bersedia bergaul
dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan cantik jeleknya seseorang;
· Menerima teman-teman
yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama;
· Menghargai pendapat
teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;
· Mengutamakan
musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah;
Sikap anti kekerasan.
· Ikut serta dalam
kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun
kegiatan yang lain yang relevan.
· Berani mengajukan
petisi (saran/usul).
· Berani menulis
artikel, pendapat, opini di majalah dinding.
· Selalu mengikuti
jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS.
· Berani mengadakan
kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS.
4. Di Lingkungan
Kehidupan Bernegara
Penerapan Budaya demokrasi
di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai
berikut:
· Besedia menerima
kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;
·
Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai
pendapat warganya;
· Memiliki kejujuran
dan integritas;
· Memiliki rasa malu
dan bertanggung jawab kepada publik;
· Menghargai hak-hak
kaum minoritas;
· Menghargai perbedaan
yang ada pada rakyat;
· Mengutamakan
musyawarah untuk kesepakatan bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah
kenegaraan.
2)
Sumber : http://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2011/04/05/perilaku-budaya-demokrasi-dalam-kehidupan-sehari-hari/
Perilaku
Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Posted on April 5, 2011 by fredypurbaya
Budaya
demokrasi pancasila merupakan paham demokrasi yang berpedoman pada asas
kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanaan yang Maha Esa, berkemanusiaan
yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan bersama sama menjiwai
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Budaya demokrasi pancasila
mengakui adanya sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Rumusan
sila keempat pancasila sebagai dasar filsafat Negara dan dasar politik Negara
yang di dalamnya terkandung unsure kerakyatan, permusyawaratan, dan kedaulatan
rakayat merupakan cita-cita kefilsafatan dari demokrasi pancasila. Oleh sebab
itu, perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan
sehari-hari adalh hal-hal berikut :
1. Menjunjung tinggi persamaan
Budaya
demokrasi mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki persamaan harkat dan
derajat dari sumber yang sama sebagai makhluk ciptaan yang maha esa. Oleh sebab
itu, dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita mampu membuat dan bertindak
untuk menghargai orang lain sebagai wujud kesadaran diri untuk menerima
keberagaman dalam masyarakat. Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna
bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, keritik dan
saran dari orang lain.
2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Setiap
manusia menerima fitrah hak asasi dari Tuhan Yang Maha Esa berupa hak hidup,
hak kebebasan, dan hak memiliki sesuatu. Penerapan hak-hak tersebut bukanlah
sesutu yang mutlak tanpa batas. Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas
yang harus di hormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga
batasan normayang berlaku dan di patuhi. Untuk itu, dalam uoaya mewujudkan tatanan
kehidupan sehari-hariyang bertanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, dan
orang lain perlu dengan sebaik-baiknya.
3. Membudayakan sikap yang adil
Salah satu
perbuatan mulia yang dapat di wujudkan da;am kehidupan sehari-hari baik kepada
diri sendiri maupun kepada orang lain adalah mampu bersikap bijak dan adil.
Bijak dan adil dalam makna yang sederhana adalah perbutan yang benar-benar
dilakukan dengan perhitungan, mawas diri, mau memahami yang dilakukan orang
lain dan proporsional. Masyarakat kita perku mengembangkan budaya bijak dan
adil dalam rangka mewujudkan kehidupan yang saling menghormati harkat dan
martabat orang lain, tidak diskriminatif, terbuka, dan menjaga persatuan dan
kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.
4. Membijaksanakan musyaearah mufakat
dalam mengambil keputusan
Mengambil
keputusan melalui musyawarah mufakat merupakan salah satu nilai dasar budaya
bangsa Indonesia yang sejak lama telah
diperaktikkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam musyawarah
mufakat terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan untuk memutuskan.
Untuk itu, sebelum suatu keputusan di terapkan selalu di dahului dengan dialog
dan mau mendengar dari berbagai pihak, juga selalu di upayakan untuk memahami
terlebih dahulu persoalan-persoalan yang ada. Keputusan dengan musyawarah
mufakat akan menghasilkan keputusan yang mampu memuaskan banyak pihak sehingga
dapat terhindar dari konflik-konflik vertical maupun horizontal.
5. Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional
Dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sikap untuk lebih
mengutamakan kepentingan orang lain / umum dari kepentingan peribadi yang
sangat penting untuk di tumbuhkan. Kesadaran setiap waraga Negara untuk
mengutamakan persatuan dan kesatuan merupakan wujud cinta dan bangsa terhadap
bangsa dan Negara. Kita harus mampu berfikir cerdas dan bekerja keras untuk
kepentingan dan kemajuan bangsa dan Negara melalui berbagai bidang kehidupan
yang dapat kita lakukan. Makna penting dalam memahami sikap mengutamakan
persatuan dan kesatuan adalah bagai mana kita mampu berbuat tanpa pamrih untuk
kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita lakukan adalah hal-hal
kecil dalam status dan propesi yang kita miiliki.
Perilaku
Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Budaya Demokrasi dalam Masyarakat Madani
Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku
budaya demokrasi harus terus dikembangkan dalam kehidupan demokrasi, baik dalam
suprastruktur maupun infrastruktur. Perilaku budaya demokrasi yang dikembangkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan menghasilkan
demokrasi yang berbudaya dan peradaban. Kondisi demikian merupakan iklim yang
cukup mendukung terwujudnya masyarakat madani.
Untuk
membentuk suatu negara yang demokratis, maka negara tersebut harus melaksanakan
prinsip demokrasi yang didukung oleh warga negara. Prinsip demokrasi adalah
perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi. Nilai-nilai demokrasi
tersebut antara lain : adil, terbuka, menghargai, mengakui perbedaan, anti
kekerasan, damai, tanggung jawab ,dan kerja sama.
Henry B. Mayo merinci beberapa nilai yang terdapat dalam budaya
demokrasi ,yaitu sebagai berikut :
1.
Menyelesaikan perselisihan dengan damai secara
lembaga.
2.
Menjamin terselenggaranya perubahan secara
damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah.
3.
Menyelesaikan pergantian pemimpin secara
teratur.
4.
Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf
yang minimal.
5.
Mengakui dan mengganggap wajar adanya
keanekaragaman.
6.
Menjamin tegaknya keadilan.
Penyelenggaraan yang mendukung tetap tegaknya prinsip-prinsip
demokrasi, diantaranya melalui hal-hal berikut :
1.
Pemerintahan yang bertanggung jawab.
2.
Lembaga perwakilan rakyat yang menyalurkan
aspirasi rakyat dan mengadakan pengawasan.
3.
Pembentukan organisasi atau adanya partai
politik.
4.
Pers dan media massa yang bebas untuk
menyalurkan pendapat.
5.
Sistem peradilan yang bebas (merdeka) untuk
menjamin hak-hak asasi dan mempertahankan keadilan.
Sikap yang harus
dikembangkan untuk membudayakan perilaku yang mendukung tegaknya prinsip
demokrasi, antara lain :
1.
Terbuka dan transparan untuk memupuk
kepercayaan terhadap satu sama lain.
2.
Terbiasa melakukan dialog untuk menyelesaikan
masalah, sehingga timbul sikap toleransi.
3.
Menghargai pendapat orang lain.
4.
Toleransi atau belajar menerima keberagaman.
5.
Menghargai kelompok minoritas.
6.
Menutamakan kepentingan umum.
Menurut Rusli Karim
,perilaku dan ciri-ciri seseorang yang mempunyai kepribadian yang demokrasi adalah
:
1.
Inisiatif;
2.
Disposisi;
3.
Toleransi;
4.
Kecintaan terhadap keterbukaan;
5.
Komitmen dan tanggung jawab;
6.
Kerja sama keterhubungan;
Sistem
politik demokrasi yang berlaku di Indonesia adalah Sistem Politik Demokrasi
Pancasila. Budaya demokrasi Pancasila merupakan paham demokrasi yang berpedoman
pada asas kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanaan yang Maha Esa, berkemanusiaan
yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan bersama sama menjiwai keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keinginan rakyat dapat tersalurkan baik
dalam lembaga suprastruktur politik (lembaga negara), maupun dalam
infrastruktur politik (partai politik, organisasi massa, dan media politik
lainnya).
Peran
serta warga negara dalam memantapkan pelaksanaan Demokrasi Pancasila,
diantaranya dengan menjunjung tinggi budaya Demokrasi Pancasila yang meliputi
semangat :
1. Kebersamaan
2. Kekeluargaan
3. Keterbukaan
4. Kebebasan yang
bertanggung jawab
5. Keadilan
Perilaku budaya demokrasi
yang perlu di kembangkan dalam kehidupan sehari-hari adalah hal-hal berikut :
1.
Menjunjung tinggi persamaan :
Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna
bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, keritik dan
saran dari orang lain.
2.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban :
Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas
yang harus di hormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga
batasan norma yang berlaku dapat dipatuhi.
3.
Membudayakan sikap yang bijak dan adil :
Bijak dan adil dalam makna yang sederhana
adalah perbuatan yang benar-benar dilakukan dengan perhitungan, mawas diri, mau
memahami yang dilakukan orang lain ,proporsional, tidak diskriminatif, terbuka,
dan menjaga persatuan dan kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.
4.
membijaksanakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan : Dalam
musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan
untuk memutuskan.
5.
Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional : Makna penting dalam
memahami sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagaimana kita mampu
berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita
lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan profesi yang kita miliki.
Sikap positif terhadap
pelaksanaan demokrasi di Indonesia :
a. Melaksanakan
hak pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu dan menjauhkan diri dari sifat golput
(golongan putih artinya tidak ikut memilih dalam pemilu).
b. Menjunjung
tinggi hukum dan pemerintahan.
c. Menyukseskan
pemilu yang luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil).
d. Menaati
hukum.
e. Setiap
keputusan diambil dengan musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama.
f.
Saling mendukung setiap usaha pembelaan
negara.
g. Saling
menghormati kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai agama dan
kepercayaan-Nya itu.
PERILAKU
BUDAYA DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Dalam rangka mengoptimalkan perilaku budaya demokrasi maka sebagai
generasi penerus yang akan mempertahankan negara demokrasi, perlu
mendemonstrasikan bagaimana peran serta kita dalam pelaksanaan pesta demokrasi.
Prinsip-prinsip yang patut kita demonstrasikan dalam kehidupan berdemokrasi,
antara lain sebagai berikut :
a.
Membiasakan untuk berbuat sesuai dengan aturan
main atau hukum yang
berlaku.
b. Membiasakan bertindak
secara demokratis bukan otokrasi atau tirani.
c. Membiasakan untuk
menyelesaikan persoalan dengan musyawarah.
d. Membiasakan mengadakan
perubahan secara damai tidak dengan kekerasan
atau anarkis.
e. Membiasakan untuk
memilih pemimpin melalui cara-cara yang demokratis.
f. Selalu menggunakan akal
sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah.
g. Selalu
mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada
Tuhan, masyarakat, bangsa, dan negara.
h. Menggunaka kebebasan
dengan penuh tanggung jawab.
i. Membiasakan memberikan
kritik yang bersifat membangun.
B.Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Lingkungan Keluarga
1) Membiasakan diri untuk
menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya.
2) Membiasakan mengatasi
dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah mufakat.
3) Saling menghargai
perbedaan pendapat masing-masing anggota keluarga.
4) Mendahulukan kepentingan
bersama daripada kepentingan pribadi.
5)Kesediaan untuk menerima
kehadiran sanak saudara.
6)Menghargai pendapat anggota keluarga lainya.
7)Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja.
8)Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
b. Lingkungan Sekolah
1) Berusaha selalu berkomunikasi individual.
2) Ikut serta dalam
kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun
kegiatan yang lain yang relevan.
3) Berani mengajukan petisi
(saran/usul).
4) Berani menulis artikel, pendapat,
opini di majalah dinding.
5) Selalu mengikuti jenis
pertemuan yang diselenggarakan OSIS.
6) Berani mengadakan
kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS.
7)Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan.
8)Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan
agama.
9)Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan
kita.
c. Lingkungan masyarakat
1) Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
2) Berusaha mengatasi
masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.
3) Mengikuti kegiatan
rembug desa.
4) Mengikuti kegiatan kerja
bakti.
5) Bersama-sama memberikan
usulan demi kemajuan masyarakat.
C. Uraian Perilaku Yang Mencerminkan Budaya Demokrasi
a. Kehidupan Keluarga
Dalam kehidupan keluarga, budaya
demokrasi juga memegang peranan penting. Setiap anggota keluarga mempunyai
kebebasan yang sama. Kebebasan ini hendaknya dihormati oleh masing-masing
anggota keluarga. Oleh karena itu, tindakan sesuka hati sendiri hendaknya
dihindari. Mereka hendaknya saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan
dan masalah yang ada. Dengan demikian, semua anggota keluarga akan merasa betah
di rumah.
b.
Kehidupan Sekolah
Penerapan demokrasi di sekolah
hendaknya mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan bersama. Hal
ini bertujuan, untuk membentuk rasa solidartas bersama.
c.
Kehidupan Masyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, sangat
diperlukan kerjasama untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Untuk itu, sikap
saling menghormati sangat diperlukan. Jika masing-masing oranghanya menonjolkan
kepentingan, urusan, dan kehiduoan pribadinya, niscaya upaya pencapaian
tersebut akan terhambat.
PENERAPAN
BUDAYA DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
·
Di
Lingkungan Keluarga
Penerapan Budaya demokrasi
di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
Kesediaan untuk menerima
kehadiran sanak saudara;
Menghargai pendapat anggota
keluarga lainya;
Senantiasa musyawarah untuk
pembagian kerja;
Terbuka terhadap suatu
masalah yang dihadapi bersama.
·
Di
Lingkungan Masyarakat
Penerapan Budaya demokrasi
di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
1.
Bersedia mengakui kesalahan yang telah
dibuatnya;
2.
Kesediaan hidup bersama dengan warga
masyarakat tanpa diskriminasi;
3.
Menghormati pendapat orang lain yang berbeda
dengannya;
4.
Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan
kompromi;
5.
Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam
berbicara dengan warga lain.
·
Di
Lingkungan Kuliahan
·
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan
sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
1.
Bersedia bergaul dengan teman kuliah tanpa
membeda-bedakan cantik jeleknya seseorang;
2.
Menerima teman-teman yang berbeda latar
belakang budaya, ras dan agama;
3.
Menghargai pendapat teman meskipun pendapat
itu berbeda dengan kita;
4.
Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan
untuk menyelesaikan masalah;
5.
Sikap
anti kekerasan.
·
Di
Lingkungan Kehidupan Bernegara
Penerapan Budaya demokrasi
di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai
berikut:
1.
Besedia
menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;
2.
Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa
mendengar dan menghargai pendapat warganya;
3.
Memiliki kejujuran dan integritas;
4.
Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab
kepada publik;
5.
Menghargai hak-hak kaum minoritas;
6.
Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;
7.
Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan
bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
Dari pengalaman masa lalu bangsa kita,
kelihatan bahwa demokrasi belum membudaya. Kita memang telah menganut demokrasi
dan bahkan telah di praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam
kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan tetapi, kita belum membudayakannya.
Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang
mendarah daging. Mengatakan “Demokrasi telah menjadi budaya” berarti
penghayatan nilai-nilai demokrasi telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging
di antara warga negara. Dengan kata lain, demokrasi telah menjadi bagian yang
tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya. Seluruh kehidupanya diwarnai
oleh nilai-nilai demokrasi.
Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita
sering mendengar betapa sering warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri,
melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang menghargai kebabasan orang
lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan, kesamaan
kurang di praktekan, partisipasi warga negara atau orang perorang baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum maksimal, musyawarah
kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program atau mengatasi
suatu masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat
kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan.
Perilaku budaya politik demokrasi yang perlu
kita kembangkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain menjunjung tinggi
persamaan, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban membudayakan sikap
bijak dan adil, membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan serta
mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.
B. Saran
Mewujudkan budaya demokrasi memang tidak
mudah. Perlu ada usaha dari semua warga negara. Yang paling utama, tentu saja,
adalah:
1.
Adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi.
2.
Mempraktekanya secara terus menerus, atau membiasakannya.
Memahami nilai-nilai demokrasi
memerlukan pemberlajaran, yaitu belajar dari pengalaman negara-negara yang
telah mewujudkan budaya demokrasi dengan lebih baik dibandingkan kita. Dalam
usaha mempraktekan budaya demokrasi, kita kadang-kadang mengalami kegagalan
disana-sini, tetapi itu tidak mengendurkan niat kita untuk terus berusaha
memperbaikinya dari hari kehari. Suatu hari nanti, kita berharap bahwa
demokrasi telah benar-benar membudaya di tanah air kita, baik dalam kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Daftar
Pustaka
terimakasih postingannya sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas sekolah :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusGood
BalasHapusBlackjack Rules and How to Play - DrmCD
BalasHapusThere are 세종특별자치 출장마사지 three main types of 계룡 출장마사지 Blackjack, each with its own rules, rules 남원 출장안마 and variants. First: 오산 출장마사지 a 인천광역 출장마사지 blackjack hand, which is dealt face up.