Translate

Kamis, 03 Oktober 2013

Makalah perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari



Perilaku Budaya Demokrasi
Dalam Kehidupan sehari-hari













 













Nama Kelompok 6 :
Al Baqy Wulandari
Danang Kurniawan
Febriani Eka Putri
Pradita Noviani N U
Ryan Bentar A



DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan....................................................................................... 3
A.      Latar Belakang........................................................................................ 3
B.      Tujuan.................................................................................................... 3
BAB II Pembahasan....................................................................................... 4
A.      Rumusan Masalah.................................................................................. 4
B.      Pembahasan.......................................................................................... 4
BAB III Penutup............................................................................................ 16
A.      Simpulan................................................................................................ 16
B.      Saran...................................................................................................... 16
Daftar Pustaka.............................................................................................. 17
















BAB I PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Perkembangan istilah “demokrasi”sebagai sistem politik negara merupakan suatu bentuk tandingan bagi bentuk pemerintahan lama yang bersifat totaliter atau otokratis dan yang otoriter.sebagaimana kita ketahui bahwa pemerintahan demokrasi dihasilkan oleh ahli-ahli politik sebagai jawaban atau jalan keluar untuk mengatasi kemelut yang dialami masyarakat yang selama ini telah “dipaksa” menerima nilai dan sikap budaya politik yang otoriter (monarki/feodalis)
B.      Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1.       Memberikan informasi tentang budaya Demokrasi
2.       Mengatahui perilaku budaya demokrasi di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari

















BAB II PEMBAHASAN
A.      RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pelaksanaan budaya demokrasi dala kehidupan sehari-hari di Indonesia
B.      PEMBAHASAN
Perilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku budaya demokrasi harus terus dikembangkan dalam kehidupan demokrasi, baik dalam suprastruktur maupun infrastruktur. Perilaku budaya demokrasi yang dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan menghasilkan demokrasi yang berbudaya dan peradaban. Kondisi demikian merupakan iklim yang cukup mendukung terwujudnya masyarakat madani.
Untuk membentuk suatu negara yang demokratis, maka negara tersebut harus melaksanakan prinsip demokrasi yang didukung oleh warga negara.
A.  Henry B. Mayo merinci beberapa nilai yang terdapat dalam budaya demokrasi ,yaitu sebagai berikut :
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai secara lembaga.
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat   
     yang sedang berubah.
3. Menyelesaikan pergantian pemimpin secara teratur.
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimal.
5. Mengakui dan mengganggap wajar adanya keanekaragaman.
6. Menjamin tegaknya keadilan.
 Penyelenggaraan yang mendukung tetap tegaknya prinsip-prinsip demokrasi, diantaranya melalui hal-hal berikut :
1.       Pemerintahan yang bertanggung jawab.
2.       Lembaga perwakilan rakyat yang menyalurkan aspirasi rakyat dan mengadakan pengawasan.
3.       Pembentukan organisasi atau adanya partai politik.
4.       Pers dan media massa yang bebas untuk menyalurkan pendapat.
5.       Sistem peradilan yang bebas (merdeka) untuk menjamin hak-hak asasi dan mempertahankan keadilan.
Sikap yang harus dikembangkan untuk membudayakan perilaku yang mendukung tegaknya prinsip demokrasi, antara lain :
1.       Terbuka dan transparan untuk memupuk kepercayaan terhadap satu sama lain.
2.       Terbiasa melakukan dialog untuk menyelesaikan masalah, sehingga timbul sikap toleransi.
3.       Menghargai pendapat orang lain.
4.       Toleransi atau belajar menerima keberagaman.
5.       Menghargai kelompok minoritas.
      6.  Menutamakan kepentingan umum.
 B. Rusli Karim ,perilaku dan ciri-ciri seseorang yang mempunyai kepribadian yang demokrasi adalah :
1. Inisiatif;
2.  Disposisi;
3. Toleransi;
4. Kecintaan terhadap keterbukaan;
5. Komitmen dan tanggung jawab;
6. Kerja sama keterhubungan;
Perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan sehari-hari adalah hal-hal berikut :
1.    Menjunjung tinggi persamaan :
 Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, kritik dan saran dari orang lain.
2.    Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban :
 Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga batasan norma yang berlaku dapat dipatuhi.
3.    Membudayakan sikap yang bijak dan adil :
Bijak dan adil dalam makna yang sederhana adalah perbuatan yang benar-benar dilakukan dengan perhitungan, mawas diri, mau memahami yang dilakukan orang lain ,proporsional, tidak diskriminatif, terbuka, dan menjaga persatuan dan kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.
4.    Membijaksanakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan : Dalam musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan untuk memutuskan.
5.    Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional :
 Makna penting dalam memahami sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagaimana kita mampu berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan profesi yang kita miliki.
 Sikap positif  terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia :
1.       Melaksanakan hak pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu dan menjauhkan diri dari sifat golput (golongan putih artinya tidak ikut memilih dalam pemilu).
2.       Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
3.       Menyukseskan pemilu yang luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil).
4.       Menaati hukum.
5.       Setiap keputusan diambil dengan musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama.
6.       Saling mendukung setiap usaha pembelaan negara.
7.       Saling menghormati kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai agama dan kepercayaan-Nya itu.
Membiasakan diri melaksanakan budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan di lingkungan keluarga ,maupun lingkungan sekolah, di organisasi masyarakat (ormas) dan partai politik (parpol), serta di DPR sebagai lembaga pembuat Undang-Undang.
1.      Di Lingkungan Keluarga
Dalam kehidupan keluarga, budaya demokrasi juga memegang peranan penting. Setiap anggota keluarga mempunyai kebebasan yang sama. Kebebasan ini hendaknya dihormati oleh masing-masing anggota keluarga. Oleh karena itu, tindakan sesuka hati sendiri hendaknya dihindari. Mereka hendaknya saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan dan masalah yang ada. Dengan demikian, semua anggota keluarga akan merasa betah di rumah.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
·      Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;
·      Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;
·      Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;
·      Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
·      Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan
       kedudukannya.
·      Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah
       mufakat.
·      Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
2.      Di Lingkungan Masyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, sangat diperlukan kerjasama untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Untuk itu, sikap saling menghormati sangat diperlukan. Jika masing-masing oranghanya menonjolkan kepentingan, urusan, dan kehiduoan pribadinya, niscaya upaya pencapaian tersebut akan terhambat.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
·      Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
·      Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
·      Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
·      Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
·      Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.
·      Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
·      Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.
·      Mengikuti kegiatan rembug desa.
·      Mengikuti kegiatan kerja bakti.
·      Bersama-sama memberikan usulan demi kemajuan masyarakat.
3.      Di Lingkungan Sekolah
Penerapan demokrasi di sekolah hendaknya mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan bersama. Hal ini bertujuan, untuk membentuk rasa solidartas bersama.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
·      Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan cantik jeleknya seseorang;
·      Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama;
·      Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;
·      Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah;
 Sikap anti kekerasan.
·      Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang lain yang relevan.
·      Berani mengajukan petisi (saran/usul).
·      Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.
·      Selalu mengikuti jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS.
·      Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS.
4.      Di Lingkungan Kehidupan Bernegara
 Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
·      Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;
·      Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat warganya;
·      Memiliki kejujuran dan integritas;
·      Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;
·      Menghargai hak-hak kaum minoritas;
·      Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;
·      Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.
Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Posted on April 5, 2011 by fredypurbaya
Budaya demokrasi pancasila merupakan paham demokrasi yang berpedoman pada asas kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanaan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan bersama sama menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Budaya demokrasi pancasila mengakui adanya sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Rumusan sila keempat pancasila sebagai dasar filsafat Negara dan dasar politik Negara yang di dalamnya terkandung unsure kerakyatan, permusyawaratan, dan kedaulatan rakayat merupakan cita-cita kefilsafatan dari demokrasi pancasila. Oleh sebab itu, perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan sehari-hari adalh hal-hal berikut :
1. Menjunjung tinggi persamaan
Budaya demokrasi mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki persamaan harkat dan derajat dari sumber yang sama sebagai makhluk ciptaan yang maha esa. Oleh sebab itu, dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita mampu membuat dan bertindak untuk menghargai orang lain sebagai wujud kesadaran diri untuk menerima keberagaman dalam masyarakat. Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, keritik dan saran dari orang lain.
2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Setiap manusia menerima fitrah hak asasi dari Tuhan Yang Maha Esa berupa hak hidup, hak kebebasan, dan hak memiliki sesuatu. Penerapan hak-hak tersebut bukanlah sesutu yang mutlak tanpa batas. Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga batasan normayang berlaku dan di patuhi. Untuk itu, dalam uoaya mewujudkan tatanan kehidupan sehari-hariyang bertanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, dan orang lain perlu dengan sebaik-baiknya.
3. Membudayakan sikap yang adil
Salah satu perbuatan mulia yang dapat di wujudkan da;am kehidupan sehari-hari baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain adalah mampu bersikap bijak dan adil. Bijak dan adil dalam makna yang sederhana adalah perbutan yang benar-benar dilakukan dengan perhitungan, mawas diri, mau memahami yang dilakukan orang lain dan proporsional. Masyarakat kita perku mengembangkan budaya bijak dan adil dalam rangka mewujudkan kehidupan yang saling menghormati harkat dan martabat orang lain, tidak diskriminatif, terbuka, dan menjaga persatuan dan kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.
4. Membijaksanakan musyaearah mufakat dalam mengambil keputusan
Mengambil keputusan melalui musyawarah mufakat merupakan salah satu nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sejak lama telah  diperaktikkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan untuk memutuskan. Untuk itu, sebelum suatu keputusan di terapkan selalu di dahului dengan dialog dan mau mendengar dari berbagai pihak, juga selalu di upayakan untuk memahami terlebih dahulu persoalan-persoalan yang ada. Keputusan dengan musyawarah mufakat akan menghasilkan keputusan yang mampu memuaskan banyak pihak sehingga dapat terhindar dari konflik-konflik vertical maupun horizontal.
5. Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sikap untuk lebih mengutamakan kepentingan orang lain / umum dari kepentingan peribadi yang sangat penting untuk di tumbuhkan. Kesadaran setiap waraga Negara untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan merupakan wujud cinta dan bangsa terhadap bangsa dan Negara. Kita harus mampu berfikir cerdas dan bekerja keras untuk kepentingan dan kemajuan bangsa dan Negara melalui berbagai bidang kehidupan yang dapat kita lakukan. Makna penting dalam memahami sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagai mana kita mampu berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan propesi yang kita miiliki.

Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Budaya Demokrasi dalam Masyarakat Madani
Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku budaya demokrasi harus terus dikembangkan dalam kehidupan demokrasi, baik dalam suprastruktur maupun infrastruktur. Perilaku budaya demokrasi yang dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan menghasilkan demokrasi yang berbudaya dan peradaban. Kondisi demikian merupakan iklim yang cukup mendukung terwujudnya masyarakat madani.
Untuk membentuk suatu negara yang demokratis, maka negara tersebut harus melaksanakan prinsip demokrasi yang didukung oleh warga negara. Prinsip demokrasi adalah perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi. Nilai-nilai demokrasi tersebut antara lain : adil, terbuka, menghargai, mengakui perbedaan, anti kekerasan, damai, tanggung jawab ,dan kerja sama.
Henry B. Mayo merinci beberapa nilai yang terdapat dalam budaya demokrasi ,yaitu sebagai berikut :
1.       Menyelesaikan perselisihan dengan damai secara lembaga.
2.       Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah.
3.       Menyelesaikan pergantian pemimpin secara teratur.
4.       Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimal.
5.       Mengakui dan mengganggap wajar adanya keanekaragaman.
6.       Menjamin tegaknya keadilan.
Penyelenggaraan yang mendukung tetap tegaknya prinsip-prinsip demokrasi, diantaranya melalui hal-hal berikut :
1.       Pemerintahan yang bertanggung jawab.
2.       Lembaga perwakilan rakyat yang menyalurkan aspirasi rakyat dan mengadakan pengawasan.
3.       Pembentukan organisasi atau adanya partai politik.
4.       Pers dan media massa yang bebas untuk menyalurkan pendapat.
5.       Sistem peradilan yang bebas (merdeka) untuk menjamin hak-hak asasi dan mempertahankan keadilan.
 Sikap yang harus dikembangkan untuk membudayakan perilaku yang mendukung tegaknya prinsip demokrasi, antara lain :
1.       Terbuka dan transparan untuk memupuk kepercayaan terhadap satu sama lain.
2.       Terbiasa melakukan dialog untuk menyelesaikan masalah, sehingga timbul sikap toleransi.
3.       Menghargai pendapat orang lain.
4.       Toleransi atau belajar menerima keberagaman.
5.       Menghargai kelompok minoritas.
6.       Menutamakan kepentingan umum.
 Menurut Rusli Karim ,perilaku dan ciri-ciri seseorang yang mempunyai kepribadian yang demokrasi adalah :
1.       Inisiatif;
2.       Disposisi;
3.       Toleransi;
4.       Kecintaan terhadap keterbukaan;
5.       Komitmen dan tanggung jawab;
6.       Kerja sama keterhubungan;
Sistem politik demokrasi yang berlaku di Indonesia adalah Sistem Politik Demokrasi Pancasila. Budaya demokrasi Pancasila merupakan paham demokrasi yang berpedoman pada asas kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanaan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan bersama sama menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keinginan rakyat dapat tersalurkan baik dalam lembaga suprastruktur politik (lembaga negara), maupun dalam infrastruktur politik (partai politik, organisasi massa, dan media politik lainnya).
Peran serta warga negara dalam memantapkan pelaksanaan Demokrasi Pancasila, diantaranya dengan menjunjung tinggi budaya Demokrasi Pancasila yang meliputi semangat :
1.      Kebersamaan
2.      Kekeluargaan
3.      Keterbukaan
4.      Kebebasan yang bertanggung jawab
5.      Keadilan
 Perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan sehari-hari adalah hal-hal berikut :
1.      Menjunjung tinggi persamaan :
 Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, keritik dan saran dari orang lain.
2.  Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban :
 Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga batasan norma yang berlaku dapat dipatuhi.
3.      Membudayakan sikap yang bijak dan adil :
 Bijak dan adil dalam makna yang sederhana adalah perbuatan yang benar-benar dilakukan dengan perhitungan, mawas diri, mau memahami yang dilakukan orang lain ,proporsional, tidak diskriminatif, terbuka, dan menjaga persatuan dan kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.
4.      membijaksanakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan : Dalam musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan untuk memutuskan.
5.      Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional : Makna penting dalam memahami sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagaimana kita mampu berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan profesi yang kita miliki.
Sikap positif  terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia :
a.       Melaksanakan hak pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu dan menjauhkan diri dari sifat golput (golongan putih artinya tidak ikut memilih dalam pemilu).
b.      Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
c.       Menyukseskan pemilu yang luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil).
d.      Menaati hukum.
e.      Setiap keputusan diambil dengan musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama.
f.        Saling mendukung setiap usaha pembelaan negara.
g.       Saling menghormati kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai agama dan kepercayaan-Nya itu.

PERILAKU BUDAYA DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Dalam rangka mengoptimalkan perilaku budaya demokrasi maka sebagai generasi penerus yang akan mempertahankan negara demokrasi, perlu mendemonstrasikan bagaimana peran serta kita dalam pelaksanaan pesta demokrasi. Prinsip-prinsip yang patut kita demonstrasikan dalam kehidupan berdemokrasi, antara lain sebagai berikut :
a.       Membiasakan untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang   
berlaku.
 b. Membiasakan bertindak secara demokratis bukan otokrasi atau tirani.
 c. Membiasakan untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah.
 d. Membiasakan mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan
      atau anarkis.
 e. Membiasakan untuk memilih pemimpin melalui cara-cara yang demokratis.
 f. Selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah.
 g. Selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada     
        Tuhan, masyarakat, bangsa, dan negara.
 h. Menggunaka kebebasan dengan penuh tanggung jawab.
 i. Membiasakan memberikan kritik yang bersifat membangun.

B.Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Lingkungan Keluarga
 1) Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya.
 2) Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah mufakat.
 3) Saling menghargai perbedaan pendapat masing-masing anggota keluarga.
 4) Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
 5)Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara.
6)Menghargai pendapat anggota keluarga lainya.
7)Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja.
8)Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.

b. Lingkungan Sekolah
1) Berusaha selalu berkomunikasi individual.
 2) Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang lain yang relevan.
 3) Berani mengajukan petisi (saran/usul).
 4) Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.
 5) Selalu mengikuti jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS.
 6) Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS.
7)Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan.
8)Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama.
9)Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita.

c. Lingkungan masyarakat
1) Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
 2) Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.
 3) Mengikuti kegiatan rembug desa.
 4) Mengikuti kegiatan kerja bakti.
 5) Bersama-sama memberikan usulan demi kemajuan masyarakat.

C. Uraian Perilaku Yang Mencerminkan Budaya Demokrasi           
a.     Kehidupan Keluarga
Dalam kehidupan keluarga, budaya demokrasi juga memegang peranan penting. Setiap anggota keluarga mempunyai kebebasan yang sama. Kebebasan ini hendaknya dihormati oleh masing-masing anggota keluarga. Oleh karena itu, tindakan sesuka hati sendiri hendaknya dihindari. Mereka hendaknya saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan dan masalah yang ada. Dengan demikian, semua anggota keluarga akan merasa betah di rumah.
b.     Kehidupan Sekolah
Penerapan demokrasi di sekolah hendaknya mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan bersama. Hal ini bertujuan, untuk membentuk rasa solidartas bersama.
c.      Kehidupan Masyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, sangat diperlukan kerjasama untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Untuk itu, sikap saling menghormati sangat diperlukan. Jika masing-masing oranghanya menonjolkan kepentingan, urusan, dan kehiduoan pribadinya, niscaya upaya pencapaian tersebut akan terhambat.
PENERAPAN BUDAYA DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

·         Di Lingkungan Keluarga
 Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
 Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;
 Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;
 Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;
 Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.

·         Di Lingkungan Masyarakat
 Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
1.        Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
2.       Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
3.        Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
4.       Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
5.       Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.

·         Di Lingkungan Kuliahan
·         Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
1.        Bersedia bergaul dengan teman kuliah tanpa membeda-bedakan cantik jeleknya seseorang;
2.       Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama;
3.       Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;
4.        Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah;
5.        Sikap anti kekerasan.

·         Di Lingkungan Kehidupan Bernegara
 Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
1.        Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;
2.       Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat warganya;
3.        Memiliki kejujuran dan integritas;
4.       Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;
5.        Menghargai hak-hak kaum minoritas;
6.       Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;
7.       Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.





BAB III PENUTUP
A.      Simpulan
Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum membudaya. Kita memang telah menganut demokrasi dan bahkan telah di praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan tetapi, kita belum membudayakannya.
Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan “Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan kata lain, demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya. Seluruh kehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.
Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara atau orang perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program atau mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan.
Perilaku budaya politik demokrasi yang perlu kita kembangkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain menjunjung tinggi persamaan, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban membudayakan sikap bijak dan adil, membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan serta mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.
B.      Saran
Mewujudkan budaya demokrasi memang tidak mudah. Perlu ada usaha dari semua warga negara. Yang paling utama, tentu saja, adalah:
1.      Adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi.
2.      Mempraktekanya secara terus menerus, atau membiasakannya.

Memahami nilai-nilai demokrasi memerlukan pemberlajaran, yaitu belajar dari pengalaman negara-negara yang telah mewujudkan budaya demokrasi dengan lebih baik dibandingkan kita. Dalam usaha mempraktekan budaya demokrasi, kita kadang-kadang mengalami kegagalan disana-sini, tetapi itu tidak mengendurkan niat kita untuk terus berusaha memperbaikinya dari hari kehari. Suatu hari nanti, kita berharap bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya di tanah air kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara










Daftar Pustaka










4 komentar :

  1. terimakasih postingannya sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas sekolah :)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Blackjack Rules and How to Play - DrmCD
    There are 세종특별자치 출장마사지 three main types of 계룡 출장마사지 Blackjack, each with its own rules, rules 남원 출장안마 and variants. First: 오산 출장마사지 a 인천광역 출장마사지 blackjack hand, which is dealt face up.

    BalasHapus